Sabtu, 14 Mei 2011

Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner ( PJK ) merupakan problema kesehatan utama di negara maju. Di Indonesia telah terjadi pergeseran kejadian Penyakit Jantung dan pembuluh darah dari urutan ke-l0 tahun 1980 menjadi urutan ke-8 tahun 1986. Di Indonesia penyakit jantung koroner saat ini menempati posisi pertama sebagai penyebab kematian di Indonesia. Sebanyak 40% orang yang meninggal karena serangan jantung tidak mengetahui kalau dirinya mengidap penyakit jantung koroner. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya Penyakit Jantung Koroner sehingga usaha pencegahan harus bentuk multifaktorial juga. Pencegahan harus diusahakan sedapat mungkin dengan cara pengendalian faktor faktor resiko Penyakit Jantung Koroner dan merupakan hal yang cukup penting dalam usaha pencegahan PJK, baik primer maupun sekunder. Pencegahan primer lebih ditujukan pada mereka yang sehat tetapi mempunyai resiko tinggi, sedangkan sekunder merupakan upaya memburuknya penyakit yang secara klinis telah diderita. Berbagai Penelitian telah dilakukan selama 50 tahun lebih dimana didapatlah variasi insidens PJK yang berbeda pada geografis dan keadaan sosial tertentu yang makin meningkat sejak tahun 1930 dan mulai tahun 1960 merupakan Penyebab Kematian utama di negara Industri. Mengapa didapatkan variasi insidens yang berbeda saat itu belum diketahui dengan pasti, akan tetapi didapatkan jelas terjadi pada keadaan keadaan tertentu. Penelitian epidemiologis akhirnya mendapatkan hubungan yang jelas antara kematian dengan pengaruh keadaan sosial, kebiasaan merokok, pola diet, exercise, dsb yang dapat dibuktikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya PJK antara lain: umur, kelamin ras, geografis, keadaan sosial, perubahan masa, kolesterol, hipertensi, merokok, diabetes, obesitas, exercise, diet, perilaku dan kebiasaan lainnya, stress serta keturunan.


Menurut ahli internis kardiologis RS Pusat Pertamina Jakarta dr Djoko Maryono, berdasarkan survei Lembaga JNC 7 dan NCEP ATP III, ada dua faktor risiko PJK, yaitu faktor yang bisa diubah dan yang tidak bisa diubah. ''Yang tidak bisa diubah misalnya umur. Makin tua seseorang, maka makin gampang dia terkena penyakit jantung koroner,'' kata Djoko pada pemaparan hasil studi Anglo Scandinavian Cardiac Outcames Trial (ASCOT) tentang CVD.


Pria yang berusia diatas 55 tahun dan wanita yang berusia diatas 65 tahun, ujar Djoko, sangat rentan terserang PJK. Namun, kini mereka yang berusia muda pun sudah ada yang terserang PJK.


Selain umur, riwayat keluarga dan jenis kelamin juga merupakan faktor yang tidak bisa berubah. Anak dari orang tua yang menderita PJK mempunyai kemungkinan besar terserang penyakit ini. Sedangkan kaum pria lebih gampang terkena penyakit ini dibandingkan wanita. Faktor yang bisa diubah adalah kolesterol tinggi, kebiasaan merokok, hipertensi, obesitas (terutama di perut), kurang aktivitas fisik, dan diabetes.


Pria yang lingkar perutnya di atas 90 sentimeter dan wanita lebih dari 80 sentimeter mempunyai kecenderungan kuat terkena penyakit ini. ''PJK lebih banyak menyerang penduduk di wilayah Asia Pasifik jika dibandingkan kawasan lain. Ini karena penduduk negara-negara Asia Pasifik kurang berolahraga,'' papar Djoko.


Joko menyatakan tidak ada gejala-gejala yang spesifik dari PJK. Tapi biasanya gejalanya persis seperti orang masuk angin. Makanya, penyakit ini sering disebut sindrom masuk angin. Berdasarkan pengamatannya, orang yang mempunyai gejala masuk angin, setelah dicek ternyata 20 persen di antaranya positif menderita PJK.


Secara umum orang yang menderita Penyakit Jantung Koroner menujukkan gejala-gejala lemas, nyeri di dada kiri yang kemudian menjalar ke lengan kiri dan leher yang disertai kembung di perut. ''Jika Anda merasa masuk angin dengan disertai beberapa gejala tersebut, segera bawa ke dokter. Jangan remehkan masuk angin karena bisa jadi itu merupakan gejala jantung koroner,'' tandasnya.


Jika suatu saat Anda terserang gejala-gejala PJK, maka ada beberapa hal yang harus Anda lakukan :



Segeralah beristirahat dan jangan banyak bergerak. Ini untuk mengurangi gejala-gejala yang timbul semakin parah.





Sedangkan untuk mencegah PJK, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai berikut:



Pola makan yang sehat. Jauhilah makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi, seperti junk food (makanan tak sehat karena mengandung lemak dan gula berlebihan),Jauhi stres.Hindarilah merokok.Perbanyak aktivitas fisik, seperti olahraga dan aktivitas lainnya.



Dapatkan informasi pengobatan jantung koroner yang tepat aman efesien dan efektif lihat juga testimoni orang yang telah merasakan manfaatnya klik obat penyakit jantung

Jumat, 13 Mei 2011

Penyakit jantung Rematik

Tanda tanda awal Gejala Penyakit Jantung Rematik yaitu Penderita umumnya megalami sesak nafas yang disebabkan jantungnya sudah mengalami gangguan, nyeri sendi yang berpindah- pindah, bercak kemerahan di kulit yang berbatas, gerakan tangan yang tak beraturan dan tak terkendali (korea), atau benjolan kecil-kecil dibawah kulit. Selain itu tanda yang juga turut menyertainya adalah nyeri perut, kehilangan berat badan, cepat lelah dan tentu saja demam.


Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam bahasa medisnya Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR).


Demam rematik merupakan suatu penyakit sistemik yang dapat bersifat akut, subakut, kronik, atau fulminan, dan dapat terjadi setelah infeksi Streptococcus beta hemolyticus group A pada saluran pernafasan bagian atas. Demam reumatik akut ditandai oleh demam berkepanjangan, jantung berdebar keras, kadang cepat lelah. Puncak insiden demam rematik terdapat pada kelompok usia 5-15 tahun, penyakit ini jarang dijumpai pada anak dibawah usia 4 tahun dan penduduk di atas 50 tahun.


Seseorang yang mengalami demam rematik apabila tidak ditangani secara adekuat, Maka sangat mungkin sekali mengalami serangan penyakit jantung rematik. Infeksi oleh kuman Streptococcus Beta Hemolyticus group A yang menyebabkan seseorang mengalami demam rematik dimana diawali terjadinya peradangan pada saluran tenggorokan, dikarenakan penatalaksanaan dan pengobatannya yang kurah terarah menyebabkan racun/toxin dari kuman ini menyebar melalui sirkulasi darah dan mengakibatkan peradangan katup jantung. Akibatnya daun-daun katup mengalami perlengketan sehingga menyempit, atau menebal dan mengkerut sehingga kalau menutup tidak sempurna lagi dan terjadi kebocoran.


Pengobatan Penyakit Jantung Rematik


Apabila diagnosa penyakit jantung rematik sudah ditegakkan dan masih adanya infeksi oleh kuman Streptococcus tersebut, maka hal utama yang terlintas dari Tim Dokter adalah pemberian antibiotika dan anti radang. Misalnya pemberian obat antibiotika penicillin secara oral atau benzathine penicillin G. Pada penderita yang allergi terhadap kedua obat tersebut, alternatif lain adalah pemberian erythromycin atau golongan cephalosporin. Sedangkan antiradang yang biasanya diberikan adalah Cortisone and Aspirin.


Penderita dianjurkan untuk tirah baring dirumah sakit, selain itu Tim Medis akan terpikir tentang penanganan kemungkinan terjadinya komplikasi seperti gagal jantung, endokarditis bakteri atau trombo-emboli. Pasien akan diberikan diet bergizi tinggi yang mengandung cukup vitamin.


Penderita Penyakit Jantung Rematik (PJR) tanpa gejala tidak memerlukan terapi. Penderita dengan gejala gagal jantung yang ringan memerlukan terapi medik untuk mengatasi keluhannya. Penderita yang simtomatis memerlukan terapi surgikal atau intervensi invasif. Tetapi terapi surgikal dan intervensi ini masih terbatas tersedia serta memerlukan biaya yang relatif mahal dan memerlukan follow up jangka panjang.


Pencegahan Penyakit Jantung Rematik


Jika kita lihat diatas bahwa penyakit jantung paru sangat mungkin terjadi dengan adanya kejadian awal yaitu demam rematik (DR), Tentu saja pencegahan yang terbaik adalah bagaimana upaya kita jangan sampai mengalami demam rematik (DR) (terserang infeksi kuman Streptococcus beta hemolyticus).


Ada beberapa faktor yang dapat mendukung seseorang terserang kuman tersebut, diantaranya faktor lingkungan seperti kondisi kehidupan yang jelek, kondisi tinggal yang berdesakan dan akses kesehatan yang kurang merupakan determinan yang signifikan dalam distribusi penyakit ini. Variasi cuaca juga mempunyai peran yang besar dalam terjadinya infeksi streptokokkus untuk terjadi DR.


Cegah lah penyakit jantung rematik dengan cara hidup sehat dan menjaga agar lingkungan kita tetap terpelihara dan terhindar dari penyakit jantung, dapatkan informasi pengobatan penyakit jantung dengan obat herbal jantung terbaik dan dapatkan juga testismon atau kisah nyata orang - orang yang telah sembuh dengan obat herbal jantung untuk info klik obat herbal jantung

Rabu, 11 Mei 2011

Penyebab penyakit jantung

Penelitian Havard University mengatakan sumber penyakit jantung adalah mikroba. tidak akan menempel kolesterol di pembuluh darah jantung bila tidak ada yang mengawali. mikroba ini yang menyebabkan kolesterol berkumpul di pembuluh darah jantung


Penyakit Jantung Koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner), dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jarinrangan ikat, perkapuran, pembekuan darah, dll.,yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark Jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.


Beberapa faktor resiko terpenting Penyakit Jantung Koroner :


Kadar Kolesterol Total dan LDL tinggi


Kadar Kolesterol HDL rendah


Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)


Merokok


Diabetes Mellitus


Kegemukan


Riwayat keturunan penyakit jantung dalam keluarga


Kurang olah raga


Stress


Bila Anda menyandang salah satu atau beberapa faktor resiko tersebut diatas, Anda dianjurkan secara berkala memeriksakan kesehatan jantung Anda kepada seorang ahli. Adanya dua atau lebih faktor resiko akan berlipat kali menaikkan resiko total terhadap Penyakit Jantung Koroner.Deteksi Penyakit Jantung Koroner


Beberapa pemeriksaan dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya Penyakit Jantung Koroner antar lain : ECG, Treadmill, Echokardiografi dan Arteriorgrafi Koroner (yang sering dikenal sebagai Kateterisasi).


Dengan pemeriksaan ECG dapat diketahui kemungkinan adanya kelainan pada jantung Anda dengan tingkat ketepatan 40%. Kemudian bila dianggap perlu Anda akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Treadmill Echokardiografi.


Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut kemungkinan Anda akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Arteriografi Koroner (Kateterisasi) yang mempunyai tingkat ketepatan paling tinggi (99 - 100%) untuk memastikan apakah Anda mempunyai Penyakit Jantung koroner.


Apakah Kateterisasi Jantung?


Kateterisasi Jantung merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk memeriksa struktur serta fungsi jantung, termasuk ruang jantung, katup jantung, otot jantung, sserta pembuluh darah jantung termasuk pembuluh darah koroner, terutama untuk mendeteksi adanya pembuluh darah jantung yang tersumbat.


Prosedur tersebut dilakukan oleh Dokter Spesialis dengan menggunakan alat Angiografi. Dengan pemberian zat kontras melalui kateter, dokter dapat mengetahui secara tepat letak, luas, serta berat atau derajat penyempitan pembuluh darad koroner. Hasil akan di rekam secara jelas di dalam film atau CD (Compact Disc)


yang membutuhkan informasi dan kisah nyata tetantang kesembuhan dari jantung koroner anda bisa klik obat jantung koroner

Selasa, 10 Mei 2011

Gejala penyakit jantung

jika anda ingin terhindar daripenyakit jantung,seyogyanya anda mengenal gejala awal penyakit jantung sehingga anda akan terhindar dari masalah penyakit jantung, untuk itu saya sengaja posting kali ini untuk mengenal gejala penyakit jantung yang saya ambil dari sumber Viva News


VIVAnews - Penyakit jantung dan pembuluh darah telah lama diketahui sebagai penyebab kematian nomor satu di Indonesia dan di dunia. Bahkan berdasarkan data yang dimiliki Yayasan Jantung Indonesia, 17 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat penyakit ini.


Yang mengkhawatirkan, penyakit jantung bisa menyebabkan kematian mendadak. Hal ini perlu diwaspadai karena menurut spesialis kardiovaskuler dari Rumah Sakit Harapan Kita, dr Santoso Karo Karo, Sp.JP,MPH mengatakan penyakit jantung bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu.


"Sering mengalami sesak di dada, terkadang dianggap hanya masuk angin biasa, lalu minta dikerik dan dipijat. Jangan sepelekan jika terjadi sesak napas, karena kondisi ini merupakan salah satu gejala khas penyakit jantung," katanya saat ditemui di acara Konfrensi Pers yang digelar menyambut perayaan Hari Jantung Dunia dengan tema 'Saya Bekerja dengan Jantung Sehat', di Kantor Yayasan Jantung Indonesia, Menteng Jakarta, Rabu 4 Agustus 2010.


Menurutnya ada gejala-gejala khas penyakit jantung yang patut Anda waspadai. Jika beberapa gejala ini Anda alami, segera periksa ke dokter. Sebab, bila tak segera mendapat bantuan medis, nyawa Anda bisa menjadi taruhannya.


"Setelah merasakan gejala-gejala berikut ini, dalam waktu lima menit Anda harus waspada, dan segera meminta pertolongan. Karena, jika dalam waktu 6 jam tidak mendapatkan obat yang semestinya bisa mengakibatkan kematian," katanya.


Untuk itu, agar bisa mewaspadai serangan jantung, Anda perlu tahu gejala khas yang bisa muncul tiba-tiba:


1. Tiba-tiba sakit di bagian dada dibelakang tulang dada atau seperti sesak dada.


2. Nyeri dada bisa berulang beberapa menit (20 menit atau lebih).


3. Rasa nyeri bisa berupa tekanan di bagian dada, dan leher seolah tercekik hingga menyebabkan keluar keringat dingin


4. Tiba-tiba pingsan, namun bisa kembali sadar. Ini terjadi karena ada gangguan irama jantung


Selain gejala khas di atas, ada beberapa gejala tersembunyi penyakit jantung, yaitu:


Merasa seperti sakit maag, padahal sebelumnya tidak pernah menderita gangguan lambung ini. Biasaya gejala tiba-tiba sakit maag muncul pada timbul pada dini hari hingga pukul 10 pagi. Ini terjadi karena saraf simpatis meningkat di pagi hari.


"Jika merasa mengalami gejala ini, usahakan merebahkan diri dan minum aspirin sebagai obat peredam sementara. Selanjutnya, segera hubungi dokter agar mendapatkan pertolongan segera," katanya.


Jika anda keluarga anda mempunya masalah penyakit jantung bacalah informasi berikut siapa tahu masalah anda akan terbantu dengan produk herbal ini klik obat herbal jantung

Senin, 09 Mei 2011

Xamthone plus sukabumi

Pusat penjualan agen xamthone plus di sukabumi, silakan anda hubungi alamat di bawah ini :



Danny Sukma GP , Jl. benteng Tengah no.122 Rt.08/02 kel. benteng warudoyong sukabumi Hp.085280920804



Nah jika membutuhkan produk xamthone plus di sukabumi anda tinggal datang pada alamat diatas atau seandainya agen xamthone plus nomor hp tidak bisa di hubungi silakan pesan di agen pusat xamthone plus klik xamthone plus


atau jika anda membutuhkan produk jelly gamat anda juga bisa klik jelly gamat

Minggu, 08 Mei 2011

Pengobatan jantung korober terbaru dan paling aman

Pagi-pagi benar saya mendapatkan satu artikel yang sangat bagus sekali yaitu mengenai pengobatan jantung koroner langsung saja saya posting di website supaya semaikn banyak orang yang terhindar dari masalah jantung , artikel nya yaitu :


Benar-benar informasi pengobatan jantung koroner terbaru dan terkini. Selama ini orang hanya tahu pengobatan untuk jantung koroner adalah dengan cara operasi by-pass, menggunakan stent (cincin kawat) dan balon. Tapi kini ada alternatif lain yaitu dengan melakukan balon yang di dalamnya ada obat (drug eluted baloon/DEB).


Pada intinya semua pengobatan yang ada untuk jantung koroner berfungsi untuk memperlebar jalur arteri (pembuluh darah) sehingga aliran darah bisa kembali lancar. Dengan metode DEB, maka pembuluh darah bisa melebar kembali dengan bantuan balon dan obat (paclitaxel) yang terkandung di dalamnya, obat ini akan terserap dengan cepat dan mencegah timbulnya kerak baru.


"Angka kekambuhan jika menggunakan balon saja sebesar 30 sampai 50 persen, dengan menggunakan stent sebesar 15 sampai 20 persen sedangkan jika menggunakan DEB maka angka kekambuhannya hanya 1 digit sekitar 5 persen saja," ujar Prof. Dr. dr Teguh Santoso, SpPD, KKV, SpJP, FIHA, FACC, FESC dalam acara seminar pengobatan penyakit jantung koroner dengan teknik 'Sequent Please', di RS Medistra, Jakarta.


Jika menggunakan DEB, balon yang dimasukkan dengan menggunakan kateter akan mengembang selama 30 detik di daerah pembuluh darah yang menyempit lalu obat yang ada di dalamnya akan meresap ke pembuluh darah. Dalam waktu 10 detik obat akan terdistribusi di pembuluh darah. Teknik ini tidak menimbulkan efek samping ataupun peradangan dan obat pengencer darah yang harus dikonsumsi pasien hanya 3 bulan saja.


"Jika menggunakan stent, waktu rilisnya lama dan dosis obat yang digunakan sedikit. Sedangkan dengan DEB waktu yang butuhkan lebih cepat dan dosis obatnya bisa lebih besar," ujar Martin Unverdorben, Medical Doctor dan Corporate Vice President Scientific Affairs BBraun.


Teguh mengungkapkan di Asia kasus yang banyak terjadi adalah adanya penyumbatan pembuluh darah kecil dan untuk mengatasinya paling efektif jika menggunakan teknik DEB. Karena stent terkecil berukuran 2,25 mm saja dan tidak bisa menjangkau semua daerah pembuluh darah seperti percabangan atau daerah pembuluh darah yang panjang.


Selain itu jika menggunakan stent tidak semua bagian terpapar obat, seperti pada celah-celah stent tidak terdapat obat sehingga memungkinkan timbulnya kerak kembali. Sedangkan pada DEB distribusi obat merata dan tidak meninggalkan apapun di dalam pembuluh darah sehingga mencegah terjadinya trombosis (pembekuan darah).


"Biasanya jika setelah 6 bulan semua berjalan dengan baik dan tidak ada masalah, maka seterusnya juga akan tetap baik," ujar dokter yang mendapat gelar Doktor dan Profesor dari FKUI ini.


Pengobatan untuk penyakit jantung koroner bersifat 'spot treatment', artinya semua pasien yang telah mendapatkan pengobatan harus melakukan perubahan gaya hidup atau perilakunya agar tidak terjadi penyempitan kembali di tempat lain. Salah satunya adalah dengan berhenti merokok, karena penderita jantung koroner di bawah usia 40 tahun hampir semuanya adalah perokok.


selain itu yang membutuhkan produk herbal untuk masalah jantung koroner anda tinggal klik saja obat jantung koroner anda akan mendapatkan produk yang sangat bagus dan aman untuk mengobati masalah jantung anda


Selasa, 03 Mei 2011

kelenjar getah bening pada anak

Supaya anak kita sehat sebaiknya kita deteksi masalah anak supaya terhindar dari penyakit yang mengganggu perkembangan dan pertumbuhannya,adapun penyakit kanker yang sering menipa anak-anak diantaranya :



1. Leukemia


2. Neuroblastoma


3. Kanker Ginjal


4. Tumor Otak


5. Kanker Otot Lurik (Rabdomiosarkoma)


6. Kanker Tulang (Osteosarkoma)


7. Kanker Kelenjar Getah Bening



Dalam Postingan kali ini saya akan membahas mengenai kanker kelenjar getah bening pada anak, karena Penyakit ini mempunyai angka kejadian tertinggi pada anak usia 5-7 tahun,Gejala yang perlu diwaspadai:



Pembesaran dan pembengkakan kelenjar getah bening yang progresif di leher, ketiak, atau selangkangan. Umumnya gejala tersebut tidak disertai tanda infeksi.Anak menjadi lemah, lesu, dan nafsu makan menurun.



Sekiranya anak kita mempunyai tanda tanda kelenjar getah bening seperti diatas alangkah lebih baiknya mencegah dan mengobatinya dengan produk herbal karena di samping akan membantu pertumbuhan anak juga bisa mengobati kanker kelenjar getah beningnnya, jika anda membutuhkan informasi mengenai pengobatan kanker kelenjar getah bening dengan produk herbal anda bisa lihat postingan lebih lanjut silakan klik obat kanker kelenjar getah bening

Senin, 02 Mei 2011

serangan jantung koroner

Dalam postingan kali ini saya akan membahas mengenai serangan jantung yang meninmpa seseorang ,dengan semakin banyaknya pengetahuan tentang penyakit jantung mudah-nudahan semakin banyak orang yang terhindar dari maslah jantung koroner




jantung koroner




Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian otot jantung. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner terblokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi koroner - atau akibar penggumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya dipasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.


Gejala Serangan Jantung


Gejala-gejala ini untuk setiap orang biasa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin napas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih para yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.


Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:


Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).


Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).


Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.


Palpitasi (jantung berdebar-debar)


Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.



Bagaimanapun, salah sekali pendapat bahwa sebuah serangan jantung datang seperti petir di siang bolong. Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental. Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif masih bisa mengabaikannya.




Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.


[sunting] 10 anggapan salah tentang penyakit jantung


Penyakit jantung hanya terjadi pada orang gemuk saja


Penyakit jantung tidak bisa pada anak atau orang muda


Wanita terbebas dari penyakit jantung


Penyakit jantung hanya satu macam


Jantungnya sehat, tak mungkin bisa sakit jantung


Tidak ada hubungan dengan serangan stroke


Penyakit jantung merupakan penyakit keturunan


Penyakit jantung tidak dapat dicegah


Terkena penyakit jantung sebab sering dikagetkan


Penyakit jantung muncul sebab sering mengonsumsi menu jantung pisang


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantung


Kalau keluarga anda ada yang sudah terkena masalah jantung tidak ada salahnya anda coba menggunakan obat tradisional jantung koroner yang aman tidak ada efek samping karena terbuat dari bahan alami yang berkualitas sangat tinggi dan terbukti banyak membantu menyembuhkan jantung koroner untuk infonya klikobat jantung koroner